Aku Ingin Jogja Selalu Istimewa

Waktu buka pemberitahuan group di facebook, Eeh . . . ada yang ngeshare lomba blog dengan kategori artikel terbaik dan SEO terbaik yang diadakan oleh Obrolan media Jogja, aku mulai tertarik untuk ikut serta. Terlebih lagi, artikel yang dilombakan sangat pas degan unek-unek yang ada di pikiranku saat ini, yaitu tentang “Harapan Blogger terhadap Yogyakarta, Aku Ingin Jogja . . . ”.

Sudah cukup lama aku ingin sekali mengeluarkan aspirasiku tentang kota ini, dan mungkin lomba blog ini adalah salah satu wadah yang tepat untuk menyalurkan aspirasiku dan masyarakat Jogja khususnya.

Berikut Artikel tentang "Aku Ingin Jogja":

Yogyakarta atau lebih akrab dipanggil Jogja. Yah, pertama kali mendengar kata tersebut pasti terlintas di pikiran adalah kota pelajar, kota budaya, dan kota gudeg. Di Jogja, kita bisa melihat keaslian kebudayaan jawa yang masih dilestarikan, misalnya saja: Jamasan Keraton, Upacara Labuhan, Upacara Sekaten, Upacara Garebeg , dll.

Untuk tempat wisata tidak usah diragukan lagi, mulai dari wisata alam sampai wisata kuliner semua tersedia di Jogja. Malioboro, Tugu Jogja, Candi Prambanan, Tanam Sari, Gembira Loka Zoo, Pantai Parang tritis, Pusat kerajinan perak di Kota gede, merupakan tempat wisata utama di Jogja. Kalau untuk wisata alam, pantai-pantai di Wonosari, Gunungkidul dan Kaliurang adalah pilihan yang tepat. Untuk wisata kuliner, Gudeg dan lotek merupakan makanan khas kota ini.

Kalau keperluan pendidikan, Anda tak perlu khawatir. Karena di Jogja banyak sekali sekolah, kampus, dan lembaga pendidikan lainnya yang mempunyai kualitas yang sangat bagus. Misal saja untuk yang kampus ada UGM, UNY, UMY, STMIK AMIKOM, dan masih banyak lagi.

Tak khayal memang, setiap tahunnya pasti bayak pendatang baru yang datang ke Jogja. Entah itu hanya sekedar liburan atau untuk menuntut ilmu di kota ini, termasuk aku. Setelah lulus SMA kemarin, aku memutuskan untuk kuliah di Jogja. Walaupun aku bukan orang Jogja asli, namun aku sudah sangat nyaman dan senang tinggal di sini. Karena makanannya relatif lebih murah di banding daerah lain, jadi sangat bersahabat dengan kantong anak kos seperi aku.

Namun kenyaman dan keindahan kota ini semakin tergerus dengan jalanan yang semakin "sumuk", yang "masuk" banyak yang "keluar" sedikit. Maksudnya, rasio antara pendatang baru dan yang meninggalkan Jogja, lebih banyak yang pendatang baru. Tidaknya hanya itu, adanya club-club malam dan perubahan life style sebagian masyarakat Jogja (di kota) karena moderinitas dan sikap yang individualis.

Untuk itu, sebagai pendatang baru aku punya banyak harapan dan do'a untuk kota kedua ku ini setelah Jepara.

1. Aku ingin jogja ada car free day, bukan car every day :p.

 

2. Aku ingin jogja ada taman hijau di jantung kota, supaya masyarakat kota bisa menghirup udara  segar setiap paginya.

3. Aku ingin jogja memperbaiki fasilitas umum dan infrastruktur yang sudah tidak layak.

4. Aku ingin jogja miliki masyarakat yang berkahlaq mulia, yang tertib, yang saling kasih mengasihi dan sayang menyangi terhadap sesama.

 

5. Dan yang terakhir, Aku ingin jogja menjadi kota yang berbudaya, yang bermartabat dan selalu mendapat karunia Allah SWT, Amiin.

 

 

Itulah harapan dan do'a ku untuk kota gudeg ini. Semoga, bisa menjadi bahan pikir bersama untuk memajukan kota Jogja tercinta ini. Karena untuk memajukan Jogja tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemda DIY saja, namun keikutsertaan dan kesadaran seluruh lapisan masyarakat juga sangat diperlukan.

"Supaya Jogja menjadi kota yang selalu istimewa, istimewa negerinya, dan istimewa orangnya"