Aku lelah dengan keadaan ini, keadaan yang begitu sunyi senyap gelap gulita, belum ada sesosok melati yang bisa ku jadikan sahabat hatiku. Terkadang aku merasakan kesepian, dan hanya sebuah gitar usang yang setia menemaniku di kala dinginnya malam. Aku lemah terhadap melati, aku terlalu malu terhadap melati, aku pasif terhadap melati, dan aku kalah terhadap melati.
Aku hanya bisa menjadi pemuja rahasia, dan aku sudah bosan menjadi tokoh itu. Aku hanya mampu mengatakan perasaan dari belakangan, dan Aku hanya berani mencintai dari khayalan. Kisah cintaku begitu abu-abu, aku merasa tak ada seorang wanita pun yang tertarik dengan pribadiku.
Pernah aku merasa jatuh, ketika gadis pujaaanku saat SMA menikah meninggalkanku. Disaat itulah aku begitu berat untuk melupakannya, begitu sedih rasanya, mungkin kalau boleh dikatakan Galau tingkat nasional.
Dan ketika masuk bangku kuliah, aku mencoba move on, menatap hidup yang lebih cerah, supaya menjadi pribadi yang patut dibanggakan oleh ortu. Mungkin sampai saat ini aku belum mendapatkan sesosok melati untuk aku cintai, namun aku akan tetap berusaha mencari dan menunggunya sampai melatai itu ada di depan mataku.
Jika melati itu sudah kutemukan, maka akan kugenggam erat, ku jaga melati itu, dan tak kubiarakan orang lain mengambil atau bahkan menyakiti melatiku. Melati, aku mencarimu dan aku senantiasa menunggumu.
0 comments:
Posting Komentar