Minggu, 13 Mei 2012 0 comments

Aku Malu dengan Namaku

   Setiap orang pasti mempunyai nama, dan nama adalah ibarat do'a yang diberikan kepada orang tua kita ketika kita dilahirkan. Contoh simple saja, kita dilahirkan dari ayah dan ibu kita seorang muslim, maka mereka akan memberi nama anaknya dengan nama-nama yang islami. Jika laki-laki diberi nama Muhammad (artinya orang terpuji dan merupakan Nabi terakhir umat islam) diharapkan anak tersebut bisa menjadi anak yang berakhlak terpuji seperti Nabi, jika perempuan diberinama Aisyah (istri Nabi Muhammad) diharapkan anak tersebut kelak nanti bisa menjadi istri yang taat kepada suami, layaknya Siti Aisyah.

   Namun di satu sisi, aku merasa belum bisa mengemban dan melaksankan arti dari namaku sendiri yang telah diberikan oleh kedua orang tuaku. Nama yang diberikan orang tuaku sangatlah bagus, yaitu Khoirul amri (dalam bahasa arab artinya Pemimpin yang baik). Meraka berharap kelak anaknya nanti, mampu menjadi sosok seorang pemimpin yang baik dan bijaksana. Namun saat ini, aku belum bisa menjadi maksud dari namaku sendiri. Aku orangnya pemalu, jika disuruh menjadi ketua kelompok atau ketua kelas dalam hati berkata kalau aku belum mampu. Jika di dalam organisasi aku hanya bertindak sebagai anggota, tidak mau menjabat sebagai pengurus. Aku berfikir, jika aku ditempatkan di posisi / jabatan yang tinggi maka tanggung jawab yang aku pikul pun akan semakin besar, dan jika aku gagal mengemban posisi / jabatan tersebut takutnya orang yang aku pimpin akan kecewa dan tidak percaya lagi kepada ku.

   Namun semenjak aku duduk dibangku kuliah, aku mulai belajar tentang Leadership (kepemimpinan), dan mulai belajar menjadi orang yang lebih confident (percaya diri) dan "aku selalu berupaya untuk menjadi sosok seorang pemimpin yang baik, dimulai dari menjadi pemimpin bagi diri sendiri,  pemimpin bagi keluarga,  dan pemimpin bagi bangsa dan negara".




Thanks for reading :)
Selasa, 01 Mei 2012 0 comments

Story to Paradise Part II

   Kalau kemarin aku bercerita tentang perjanan liburan ke pantai, sekarang aku akan bercerita mengenai susana dan pemandangan di pantai yang telah aku kunjungi setelah UTS kemarin.

   Pertama kali menginjakkan kaki disana, q sangat terkejut, kenapa tidak? Ternyata pemandangan pantainya jauh dari apa yang  aku perkirakan. Subhanallah, pantainya indaaah banget, dengan pasir putih bersih, dan dikelilingi tebing-tebing batu karang di bibir pantai. Ombak yang cukup besar, cocok banget buat temen-temen yang hobi surfing. Yah itulah ciri-ciri pantai selatan, berbanding terbalik dengan susana pantai utara.

   Disana ternyata terdapat banyak spot pantai, dan nama pantainya pun berbeda-beda, dan yang pasti indah semuanya. Destinasi pertama kita yaitu Pantai Klakar, dan kami paling banyak menghabiskan waktu di pantai tersebut. Kedua dan ketiga ke pantai Drini dan Watu Kodok, namun hanya lewat saja. Dan yang terakhir ke pantai Baron, nah di pantai ini aku menemukan sedikit persamaan dengan Tanah Lot, di bali. Jika di Tanah Lot terdapat tebing karang dan 2 Pura di sisi pantainya, di pantai Baron juga di kelilingi tebing-tebing karang yang menjulang tinggi, namun yeng membedakannya disana tidak ada Puranya. Dan salah satu yang unik dari panti ini adalah terdapat sumber mata air tawar yang turun dari tebing-tebing  karang tersebut, sehingga didekat lokasi tersebut airnya menjadi payau, karena terjadi pertemuan antara air tawar dan air laut.

Nih, sedikit dokumentasinya :

di pantai krakal

foto loncat
aku
pantai watu kodok


aku berenang di pantai


Thanks for reading :)
 
;